Selasa, 01 Desember 2009

Peluncuran Stasiun Pemantau Udara di Bundaran HI

Minggu tanggal 29 November Kemarin telah di resmikan Stasiun Pemantau kualitas Udara di Bundaran HI oleh Gubernur DKI, Fauzi Bowo yang menelan biaya 5,5 Milyar. Perhatian yang luar biasa terhadap kualitas udara di Jakarta yang notabenenya kota terpolusi ke-5 se-Asia Tenggara. Mungkin Pemerintah DKI telah melakukan berbagai cara untuk mencegah pencemaran udara di Jakarta dari uji emisi yang ketat terhadap kendaraan dan melarang dengan keras beroperasinya kendaraan yang tidak lulus emisi. Selain itu konversi dari minyak tanah ke gas juga merupakan salah satu usaha untuk mencegah peningkatan kadar polutan udara. Di beberapa area tertentu juga diadakan Car Free Day. Memang dari kegiatn ini, ada penurunan secara signifikan tingkat pencemaran udara, namun hal itu belum efektif karena pada hari kerja biasa polusi akan tetap meningkat lagi. Menyoroti Peluncuran Stasiun Pemantau Udara ada beberapa hal yang sebenarnya perlu di pertimbangkan, apakah alat yang menelan biaya yang fantastis tersebut efektif untuk mencegah pencemaran udara? Alat tersebut tak ubahnya seperti cermin bagi pesolek dimana seseorang bisa mengetahui kekurangannya sehingga dapat di perbaiki dan didapatkan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan. Namun seperti halnya cermin, pemegang kendali adalah manusia sendiri. Tanpa mempunyai maksud pesimis dan tidak terbuka terhadap hal yang baru, untuk hasil yang lebih baik sebenarnya perlu juga pembenahan dari segi SDM nya. Alat hanya kan menjadi alat yang tanpa makna sampai manusia itu bisa memaknai dan memanfaatkan alat tersebut. Karena kan sia-sia jika alat telah menunjukkan suatu kualitas udara yang memprihatinkan tetapi tidak ada upaya dari masyarakat untuk mencegah dan hanya bertindak masa bodoh. Perlu adanya sarana penggencaran agar masyarakat perduli terhadap lingkungan. Sehingga masayarakat sendiri mempunyai perhatian terhadap lingkungan dari wilayah kehidupan yang paling kecil yakni dalam kehidupan sehari-hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar